Created By Sweety Qliquers
(Samarinda, Rabu <> 120510, 0412PM)
Big Rival
Chapter 1 Bagas vs Mitha
Chapter 2 Ulangan Kimia
Chapter 3 Emosi Jiwa
Chapter 4 Lawan Yang Tangguh
Chapter 5 Kekesalan Mitha
Chapter 6 Saran Rianty
Chapter 7 Usaha Rianty
Chapter 8 Perasaan Bagas & Mitha
Chapter 9 Perdamaian Bagas & Mitha
Sinopsis
…
Mereka satu kelas. Sama-sama warga Kelas 2 IPA 1. Wajah, kepandaian dan penampilan keduanya sama menariknya. Pendek kata, merekalah Raja dan Ratu dari seluruh siswa di sekolah itu.
Bagas, cowok bertubuh atletis dengan wajah indo, dambaan setiap gadis. Mitha, dara ayu turunan Solo-Jerman, idaman setiap pemuda. Bagas-Mitha pemegang juara pertama ketika mereka kelas satu. Bagas mewakili kelas I B. Mitha mewakili kelas I C. Mereka tampil sebagai juara umum pertama mengalahkan juara-juara kelas lainnya. Indeks prestasi mereka sama jumlahnya. Mereka juga sama-sama berbakat di bidang seni. Bagas berkali-kali meraih juara melukis. Mitha biangnya juara dalam lomba menyanyi.
Sayang beribu sayang, mereka sama-sama keras kepala dan tak mau kalah. Masing-masing ingin lebih pandai, lebih dikagumi dan lebih dalam segalanya. Tidak heran, mereka berdua bagai anjing dengan kucing. Terlebih lagi, setelah mereka menempati kelas yang sama. Perang mulut, perang otak dan seratus macam perang lainnya senantiasa meliputi keduanya.
Mereka juga mempunyai kelompok pendukung. Anehnya, tidak semua cowok memihak Bagas dan tidak semua cewek memihak Mitha. Tentu ada sebabnya. Cowok pendukung Mitha iri pada Bagas. Sebaliknya, cewek pendukung Bagas dengki pada Mitha. Kekuatan kedua kelompok itu seimbang. Anggotanya sama banyaknya. Jumlah siswa yang 41 orang terbagi dua. 20-20. sisa satunya bersikap netral, yakni Rianty, sang juru damai yang sering dijuluki ‘Gadis Non Blok’.
Rianty, si gadis Non Blok memang anti terhadap perang. Gadis manis berkacamata itu merupakan sahabat Bagas dan Mitha. Tapi tak pernah sekalipun dia mengadu domba. Adil dan damai, itu prinsipnya.
Sudah berbagai akal diterapkan Rianty untuk mendamaikan kedua sobatnya itu. Mulai dari akal bulus akal kancil, akal buaya sampai akal Sherlock Holmes, tapi hasilnya nol besar. Kedua musuh itu tetap saja bersitegang urat kawat… eh, urat leher.
Mitha dan Bagas adalah murid-murid terpandai yang selalu mendapat juara umum di sekolah. Tetapi, mereka tidak pernah akur dan selalu bersaing. Mereka juga punya kelompok yang selalu mendukung mereka. Hanya 1 orang di kelas mereka yang bersifat netral dan tidak memihak salah satu dari mereka. Rianty,cewek tomboy ini berusaha mendamaikan mereka. Apakah usaha Rianty berhasil?
…
Tokoh Big Rival
Rianty Arnelita (Rianty)
Rianty, sang juru damai yang sering dijuluki ‘Gadis Non Blok’. Rianty, si gadis Non Blok memang anti terhadap perang. Gadis manis berkacamata itu merupakan sahabat Bagas dan Mitha. Tapi tak pernah sekalipun dia mengadu domba. Adil dan damai, itu prinsipnya.
Sudah berbagai akal diterapkan Rianty untuk mendamaikan kedua sobatnya itu. Mulai dari akal bulus akal kancil, akal buaya sampai akal Sherlock Holmes, tapi hasilnya nol besar. Kedua musuh itu tetap saja bersitegang urat kawat… eh, urat leher.
Mitha Anindya Pasha (Mitha)
Lama, Mitha merenungkan kata-kata Rianty tempo hari. Sudah damai saja. Yang untungkan kamu sendiri. Lagipula si Bagas cukup tampan. Ugh! Si tomboy itu seenaknya aja bicara. Tapi… akh, mengapa harus menipu diri sendiri? Bagas memang tampan kan? Bah! Persetan dengan ketampanannya itu! Pokoknya aku tidak sudi minta tolong padanya. Apalagi disuruh damai, wuih… nanti dulu ya!
Kamu memang sombong Mitha! Apa sih enaknya musuhan? Bisa peot kamu kalau terus-terusan keki, hanya karena nilai dia lebih tinggi. Uf! Mitha memukul lengan sofa. Dia benar-banar bingung. Ingin baikan dengan Bagas tapi gengsi. Ingin terus musuhan alamat jatuh nilai fisikanya. Lagipula, dia sudah bosan dengan pertengkaran-pertengkaran itu.
Di tempat lain, di kamarnya yang super acak-acakan, Bagas berbaring menatap langit-langit kamar Ditelinganya berdengung ucapan Riabty. Apa sih ruginya minta diajarin Mitha? Ya…. apaaa? batinnya.
Kemudian tanpa disadarinya, wajah Mitha bermain-main di pelupuk matanya. Rianty bilang, Mitha cantik. Uh, apanya yang cantik? Hei, Bagas… jangan membalikkan fakta. Nyatanya, dia memang menarik, cantik dan ..Ops! Bagas memejamkan mata. Ia berusaha mengusir wajah Mitha, tapi semakin dicoba semakin jelas paras cantik itu tergambar di benaknya. Senyumnya, matanya, bibirnya,.. akh, semua ini gara-gara Rianty brengsek itu! Bagas melempar bantal gulingnya. Kesal.
Maya Agraciana (Maya)
Tangan kanan Mitha Anindya Pasha (Mitha)
“Apaaaa?! Damaaaiii?!” Melengking suara Maya mendengar kata-kata Mitha.
“Eh, sorry. Abis aku tidak menduga akan begini jadinya,” katanya.
“Aku sih …ngikutin kamu aja!”
Mario Dewantara (Mario)
Tangan Kanan Bagas Natadipura (Bagas)
“Akhirnya runtuh juga pertahananmu, Gas!” Mario meninju bahu Bagas.
“Mm, aku sih mau saja. Kalau boss memang ingin damai, anak buah siap mengikuti,” kata Mario seraya membungkuk hormat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar