Chapter 3
Nembak Chacha
Aku sedang menikmati Mie goreng kesayanganku ketika Indra menepuk pundakku.
”Kaya’nya lo happy banget deh sejak jadi temen sebangkunya Chacha.” Indra membuka percakapan.
Aku menghentikan suapanku.
”Ah, masa?”
”Iya! Tapi lo jadi lebih pendiem.”
”Mungkin itu ciri-ciri orang yang lagi jatuh cinta.” Kataku sekenanya.
”Ih, Waaw! Jadi udah sejauh itu persaan lo ke dia? Bukan Cuma sekedar naksir doang nih?” Indra menatapku tak percaya.
Aku tersenyum penuh arti.
”Yan, nasib lo nggak akan jauh beda sama yang laennya. Chacha susah banget direbut hatinya.” Indra berbisik ditelingaku.
”Maksud Lo?”
”Lo kenal Rendy kan, Anak III IPA 2? Dia juga salah satu cowok yang pernah menyatakan isi hatinya sama Chacha. Hasilnya? Ditolak Chacha.”
”Ya, mungkin aja Chacha emang nggak suka sama Rendy.” Sahutku.
”Mungkin juga, tapi masih ada 2 orang lagi yang ditolak. Virgo sama Reza.”
Kali ini aku Cuma bisa bengong. Nggak mungkin! Indra pasti becanda. Semua orang tahu siapa Virgo. Ketua OSIS yang terkenal keren banget, dambaan setiap cewek di sekolahku. Sedangkan Reza, anak basket yang genius banget otaknya yang selalu membuat para cewek-cewek histeris kalo’ melihatnya. Masa iya, Chacha nggak tertarik?
”Yang bener, Ndra? Lo becanda kan?” Tanyaku.
”Gue serius, Yan. Mereka sendiri yang cerita sama gue.”
Aku terdiam. Kalau benar apa yang dialami Rendy, Virgo dan Reza. Haruskah aku mundur sebelum maju? Virgo dan Reza yang punya keistimewaan aja ditolak, apalagi aku. Apa yang kupunya? Nggak ada, kecuali beberapa piala atas keberhasilanku dalam lomba melukis. Ah, aku harus optimis! Aku belum mencobanya. Siapa tahu tipe pelukis itu idaman Chacha.
”Ryan... Sebaiknya lo lupain Chacha. Gue nggak mau lo ngalamin nasib yang sama seperti yang lainnya.” Suara Indra membuyarkan lamunanku.
Aku tersenyum. ”Thanks buat peringatan lo, Ndra. Tapi gue nggak mau kalah sebelum berperang. Itu bukan sifat gue.”
”Terserah!! Itu hak lo.” Indra mengangkat bahunya.
Forgetting Sarah Marshall
14 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar