Rabu, 30 Desember 2009

Pastikan Dia Jangan Menunggu (1)

Chapter 1

Si Petasan Injak




“Bang Virgo!”



Petasan injak itu lagi!



“Lho, kok Bang Virgo begitu sih ?” Beby menarik kursi mendekati Virgo.



“Aku kan nggak pernah dapat B, selalu C. Itu juga setelah belajar sampai jungkir balik-banting tulang segala.”



“Kalau nggak bisa kimia, kenapa nekat masuk Perminyakan ?”



“Kalau nggak masuk Perminyakan, nggak bakalan ketemu Bang Virgo dong ?” Beby tersenyum manis.



Gadis ini! Gerutu Virgo dalam hati. Selalu saja bisa menangkis semua kata-katanya. Virgo menoleh. Menatap ke arah Beby sekilas. Gadis itu bahkan tidak menyadari kalau kehadirannya benar-benar mengganggu konsentrasi Virgo.



“Kesini cuma mau lapor hasil ujianmu doang?”



“Bang Virgo keberatan aku datang kesini, ya?” Beby menatapi wajah tampak samping Virgo. Cowok itu masih saja menatap lurus ke arah kanvasnya.



“Kamu itu, ditanya kok malah balik nanya sih ?” tegur Virgo.



Beby terkekeh. “Habis, Bang Virgo nanyanya kaya’ mau ngusir gitu.”



Aku memang mau mengusirmu! Geram Virgo dalam hati. Setiap Beby muncul, lukisannya pasti terbengkalai. Tidak pernah selesai. Ada-ada saja permintaan gadis itu. Minta diajari kimia. Mencari buku. Kaset. Nonton bioskop. Segalanya, bahkan sampai makan. Dan dengan caranya sendiri, Beby selalu berhasil membuat Virgo menuruti keinginannya.



“Bang Virgo sudah makan?”



“Sudah.”



“Aku belum. Temenin aku makan keluar, yuk.”



“Aku lagi sibuk ngelukis.” tolak Virgo.



“Ntar kan bisa diterusin lagi. Ayo dong, Bang Virgo! Nggak kasihan apa ngeliat Beby kelaperan?”



“Kamu kan bisa makan sendiri.”



“Ah, mana enak makan nggak ada temennya.”



“Kenapa nggak makan dulu sebelum kesini sih ?” gerutu Virgo tanpa menyembunyikan rasa kesalnya.



“Aku mau traktir Bang Virgo. Kan ujianku dapat B karena diajari Bang Virgo.”



“Aku nggak minta bayaran. Simpan aja uangmu.”



“Bang Virgo kok menolak niat baik orang, sih?”



“Lukisanku belum selesai, Beby!”



“Kan bisa dilanjutin lagi nanti. Aku temenin, deh.”



“Nggak usah,” tolak Virgo cepat.



“Ntar malah nggak selesai lagi.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar