Senin, 15 Februari 2010

Sepotong Kalimat Cinta (Chapter 3-Tamat)

Chapter 3
Sepotong Kalimat Cinta


Besok paper Biologi ini dikumpulkan. Tadi siang di sekolah Dimas mengembalikannya. Tugasku ini — seperti biasa — selesai lebih cepat. Aku memang bukan siswi yang suka menunda pekerjaan, dan kali ini kurasakan betul manfaatnya.

Aku membuka paperku dengan berjuta perasaan. Ah, kira-kira apa ya pendapat Dimas tentang pekerjaanku ini? Ge-er dikit boleh kan kalau Dimas yang cukup pintar itu sampai meminjam punyaku?

Aku mengerutkan kening tiba-tiba. Heran, biasanya dia jujur. Nggak suka nyontek, baik ulangan atau pe-er. Tapi kali ini kenapa minjem paper orang lain, ya? Aku bertanya-tanya sendiri.
Aku menutup paperku dengan gerakan lambat, benakku masih dipenuhi sosoknya yang menarik itu. Eh! Aku mengerutkan kening lagi. Ada selembar kertas yang jatuh.

Aku memungut kertas itu. Ada tulisan tangan di sana.

Boleh kan aku menyukaimu?
Dimas.

Astaga!

Berulangkali kubaca sebait kalimat yang ditulis dengan teramat rapi itu. Aku hampir tak dapat mempercayainya. Jadi untuk itu Dimas meminjam paperku?

Untuk menyelipkan pernyataan cintanya? S-u-k-a? Dimas suka padaku?! Aku bertanya-tanya sendiri. Tapi, kenapa?

Beberapa saat kemudian baru aku menyadari kebodohanku. Tentu saja! Kalau aku bisa menyukainya, kenapa tak dapat terjadi sebaliknya? Apakah memang cinta perlu dipertanyakan?
Aku tersenyum manis dengan hati penuh asa berlimpah. Semua yang terjadi, bagiku bagaikan sebuah mimpi saja. Tapi seandainya memang benar hanya mimpi, sungguh, inilah mimpi paling indah yang pernah kualami.




TAMAT
Copyright Sweety Qliquers
www.dindasweet-86.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar