Sabtu, 16 Januari 2010

Happy B`Day Cinta (3-TAMAT)

Chapter 3
Ternyata Cinta Itu Masih Ada


"Gue pengen ngomomg sama Lo , Beb!"

"Ada apa sih, Cha? Gue sibuk, nih."

Chacha menarik lengan Beby yang hendak meneruskan kewajibannya mengamanati perintah putra sulung Ibu Olivia Mentari, Adrian Yudhistira. Tentu saja anak-anak penghuni ‘Kost’ yang didominasi seratus persen cewek itu tidak bisa menolak. Selain karena tidak enak hati, Adrian Yudhistira yang punya wajah cool mirip Lee Min Ho – pemeran Goo Jun Pyo di drama serial Korea ‘Boys Befote Flower’ itu sebenarnya juga diidolai nyaris satu penghuni ‘Kost’.

Sayang Adrian Yudhistira jauh-jauh hari sudah memploklamirkan kalau Rosssa Anastasya merupakan calon pendamping hidupnya kelak. Jadi anak-anak cewek penghuni ‘Kost’ yang rada-rada genit tersebut hanya bisa ngiri. Tapi sebetulnya tidak tepat-tepat begitu. Yang paling mengandili antusiasme mereka bantu-bantu adalah, karena Adrian Yudhistira yang bertugas menagih uang bulanan sewa kamar pada anak-anak cewek sering ngasih kelonggaran bagi mereka yang terlambat dapat 'kiriman' dari Orang Tua mereka.

"Beby! Ini penting!"

"Acara ini lebih penting. So, tolong jangan recoki kesibukan gue lagi, ya?"

"Beb, please! Gue nggak mau lo-lo pada bikin acara norak begini untuk gue!"

Beby terlongong. Beberapa cewek yang mendengar 'pertengkaran kecil' itu mengalihkan perhatian mereka dari oven-kue. Tasya malah sudah mendekat ke arah sumber keributan.

"Ja-jadi lo udah tahu kalau acara siang nanti adalah pesta ultah Lo, Cha?!"

"Sorry, Beb. bukannya gue nggak menghargai niatan kalian, tapi tolong hargai juga dong hak gue untuk menolak segala kebaikan Ryan!"

"Lho, memangnya Ryan salah apa sama Lo sampe Lo antipati gitu?!"

Tasya nimbrung setelah sedari tadi diam menyimak. "Eh, Cha. Lo dipegang-pegang sama Ryan sampe lo hate banget sama doi, ya?"

"Tasya... please...!" Kalimat itu serempak terlontar dari mulut Chacha dan Beby.

"Batalin acara itu!" Chacha mengultimatum setelah mengalihkan pandangannya dari wajah culun Tasya, dan kembali menatap mata Tasya yang sedikit rikuh dengan sikapnya yang emosional.

"Batalin?!" Mata Beby melotot.

"Heh, gue lebih memilih diomeli dan dimusuhi sama Lo ketimbang harus ngebatalin acara nanti. Dih, bisa digorok leher gue sama Ryan!" Lanjut Beby.

"Apa hak Ryan bikin acara ultah untuk gue?!"

Sepi sesaat. Entah Beby harus ngomong apa untuk membela diri. Ia bingung dengan pertanyaan Chacha barusan. Ya, untuk apa mereka turut campur dalam urusan Chacha dan Ryan?! sesalnya.

"Benar, gue nggak berhak atas hidup Lo!" Ada suara berat dari arah bingkai pintu masuk ‘Kost’.

"Tapi, tolong. Jangan salahkan anak-anak. Gue yang nyuruh mereka, kok. Kalau Lo mau marah, marah aja sama gue. Acara nanti semuanya atas inisiatif gue kok, Cha!" Lanjut Ryan.

Kegiatan di dalam ruang dapur terhenti. Semua cewek melongok. Ryan telah berdiri di hadapan Chacha dan Beby dengan sikap dingin.

"Tapi, gue nggak suka Lo seenaknya bikin acara siang nanti tanpa seizin gue, Yan!"

"Sorry. Itu kesalahan gue. Tapi, semua gue lakukan demi Lo. Gue pengen bikin Lo happy. Gue pengen menebus kesalahan gue yang lalu-lalu, Cha!"

"Ta-tapi, bukan begitu caranya...."

"Gue tahu Lo masih benci sama gue, Cha! Lo belum dapat menerima kegagalan cinta kita semasa SMP dulu. Tapi, swear! Waktu itu gue nggak bermaksud nyakiti hati Lo. Gue...."

Chacha mengibaskan tangan. "Udahlah, Yan! Itu masa lalu!"

"Tapi gue masih mencintai Lo, Cha!" Ryan berteriak tanpa mempedulikan penghuni ‘Kost’ yang menyaksikan mereka.

"Gue nggak bisa melupain Lo. Sampai kapan pun juga!"

Chacha menutup telinganya dengan kedua belah telapak tangan. Namun Ryan menarik kedua lengan Chacha, menyentaknya dan memandang sepasang mata telaga itu dalam-dalam.

"Oke, oke. Dulu, memang gue yang salah karena nggak punya pendirian seperti yang lo tuduhin ke gue. Tapi, gue mau Lo jujur. Kenapa Lo nggak nyari ‘Kost’ lain begitu lo tahu sebenarnya gue ini anak Ibu Olivia Mentari, pemilik ‘Kost’ ini?! Kenapa, kenapa, Cha?!"

Chacha tercenung. Digigitnya bibir keras-keras. Airmatanya sudah menitik. Ada kalimat yang berdenyar di nuraninya. Kenapa?! Ya, kenapa?! Karena sesungguhnya ia pun masih mencintai Ryan!

Dan ketika Agung menarik tubuhnya ke dalam pelukannya, ia tidak kuasa menolaknya lagi. Hanya airmatanya saja yang semakin menderas.

"Gue cinta sama Lo, Cha," jelas Ryan.

"Dan gue nggak pengen kehilangan Lo lagi. Selamanya."

Chacha terisak. Rasa sakit yang selama ini berkecamuk di dadanya mendadak lenyap. Mungkin sudah saatnyalah ia membuka pintu hatinya untuk pemuda cinta pertamanya itu.

"Met ultah ya, Cha," bisik Ryan lembut, mempererat pelukannya.
Sementara itu terdengar riuh tepuk tangan nyaris seantero penghuni ‘Kost’. Persis penonton dalam ruang teater yang menyaksikan akhir cerita yang membahagiakan. Happy ending.




TAMAT
Copyright Sweety Qliquers
www.dindasweet-86.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar