Kamis, 07 Januari 2010

Maaf Terakhir (8)

Chapter 8
Persiapan Ke Rumah Tasya


Hampir 2 menit mesin dihidupkan, mobil Tasya mulai bergerak meninggalkan Indra sendirian. Klakson pendek dibunyikannya mengiringi lambaian tangan Tasya.

Indra melangkah cepat dalam hujan rintik-rintik untuk menginci pintu pagar dan langsung kembali ke ke ruang TV. Parfum yang dipakai Tasya masih tercium di ruangan itu.

Indra mengambil HP dari saku celananya, mencari nama Rendy-rekan kerjanya di Phonebook. Dan...

”Hallo.”

”Hallo Ren, besok gue nggak masuk kerja ya. Ada urusan keluarga mendadak, gue mau ke Bandung. Tolong kasih tahu Boss atau siapa pun lah yang cari gue entar.”

”Ok Bro. No problem.”

”Thanks Bro. Bye...”

Sekali lagi dicarinya nomor telepon Rumah Bang Dewa di Phonebook...

”Hallo.”

”Hallo Pi, Mami ada nggak ada?”

”Tunggu sebentar Papi panggilin.”

Hampir 1 menit...

”Hallo Ndra...”

”Mi, besok Indra mau ke Bandung ke rumah Tasya.”

”Memangnya ada apa, kok kamu tiba-tiba mau kesana?”

”Nggak tahu Mi... ada yang mau Tasya omongin sama Indra, katanya penting.”

”Tasya tadi telpon kamu?”

”Nggak, tadi dia mampir sebentar ke rumah numpang mandi. Sekarang balik lagi ke hotel, besok ada seminar katanya.”

”Kenapa nggak kamu suruh nginap aja, Ndra.”

”Tasyanya nggak mau Mi.”

”Ya udah kalo’ gitu. Hati-hati di jalan ya, Ndra.”

”Ya Mi. Salam buat Papi, Bang Dewa sama Kak Ciarra ya?”

”Ya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar