Sabtu, 16 Januari 2010

Hingga Ujung Waktu (1)

Chapter 1

Gara-Gara Syafa




Shit! rutukku dalam hati. Kenapa lagu ini sih? Aku menarik napas dalam-dalam dan menghelanya dengan perlahan. Ini lagu yang paling tidak ingin kudengar, apalagi saat sekarang ini. Saat dimana aku tidak bisa melakukan apa-apa kecuali berbaring di atas ranjang dan mengistirahatkan kaki kananku yang patah karena kecelakaan mobil sialan tiga hari lalu itu.



Ya, kecelakaan mobil gara-gara pacar 'tersayangku', si Syafa, yang merengek-rengek minta dijemput karena supirnya tidak masuk kerja. Minta dijemput mau ke salon. Oh my God! Apa tidak bisa ya cuci rambut sendiri di rumah? Sudah bagus aku mau menjemputnya, eh masih saja dia menelepon ke handphone-ku saat aku sedang menyetir dan berteriak-teriak agar aku lebih cepat lagi sampai di rumahnya.



Padahal dia tahu, aku paling tidak bisa ditekan seperti itu. Dan benar saja, pada saat aku sedang meladeni Syafa di telepon, tiba-tiba sebuah mobil Honda Jazz kuning memotong jalur di depanku dan aku pun membanting setir agar menghindari tabrakan dengan mobil itu. Bodohnya lagi, aku malah menabrak pohon di sebelah jalan. Bagian depan mobilku hancur, kakiku pun patah, benar-benar hari yang sial! Parahnya lagi, gadis 'tersayangku' itu tidak bersikap simpatik sama sekali ketika mengunjungiku di rumah sakit, malah ngambek karena tidak bisa ke salon. Benar-benar menyebalkan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar