Kamis, 27 Mei 2010

I Love U, But Do U Love Me?? (Sinopsis)

I Love You, But Do You Love Me?
Created By Sweety Qliquers
(Samarinda, Kamis <> 060510, 1029AM)




I Love You, But Do You Love Me?
Chapter 1 Cowok Idaman
Chapter 2 Cintaku Bertepuk Sebelah Tangan
Chapter 3 Gawat, Ketahuan Nich…
Chapter 4 I Love You Too


Sinopsis

Berawal dari obrolan singkat dengannya, gue terjebak dalam suatu dilema. Gue nggak pernah menyangka, kalo senyumannya bakal terpatri di hati gue. Jauh di lubuk hati gue yang paling dalam, gue menginginkan senyumannya cuma untuk gue seorang.

Gue yang diam-diam pengen selalu berada di dekatnya, telinga gue yang selalu menunggu suaranya, dan mata gue yang selalu mencari-cari dia, membuat gue sadar kalo sebenarnya selama ini gue udah jatuh cinta sama dia.

Begonya gue. Kenapa dari dulu nggak nyadar kalo ada cowok seganteng and se-perfect dia ya? Ganteng…, iya! Putih…, so pasti! Pinter…, lumayan lah! Tajir…, nggak perlu diragukan lagi! Cool and keren lagi, kurang apa lagi coba???

Tapi sekarang,…. Ergh…!! Kalo diingat-ingat gue jadi keki sendiri. Masih terbayang, SMA Kelas 2 Semester 1, gue jatuh cinta sama dia. Sama orang yang ternyata selama ini nggak pernah gue kenal, yang selama ini hanya tahu nama dan wajahnya saja. Sama cowok yang kagak pernah sekali pun ngomong ama gue!!!

Ironisnya, gue jatuh cinta sama dia…



Tokoh I Love You, But Do You Love Me?
Sheila Fredelina (Sheila)
”Bukan urusan lo. Lepasin tangan gue, ah. Sakit tauk,” kata Sheila Fredelina (Sheila) cepat tanpa memandang wajah Rizal Prakarsa (Rizal) sekali pun. Perlahan cekalan Rizal Prakarsa (Rizal) di tangan Sheila Fredelina (Sheila) merenggang dan akhirnya lepas. Tapi ternyata tidak berhenti sampai di situ. Rizal Prakarsa (Rizal) lantas meraih kedua bahu Sheila Fredelina (Sheila) dan mengguncang badan Sheila Fredelina (Sheila) sekali sehingga Sheila Fredelina (Sheila) terpaksa bertatap muka dengan Rizal Prakarsa (Rizal).

”Bohong, lo pasti bohong! Secara,... kita nggak pernah ngomong, nggak pernah nyapa. Nggak mungkin lo bisa jatuh cinta setengah mati sama gue.”
”Heh, kalo gue ngaku, gue makin kepikiran sama lo! Secara... lo mau hijrah ke Amerika ninggalin gue! Ngapain gue ngaku! Bikin sakit hati saja...” Sheila Fredelina (Sheila) berhenti mengeluarkan suara saat melihat kilat mata Rizal Prakarsa (Rizal) yang berbinar-binar dan senyuman yang terlukis di wajah Rizal Prakarsa (Rizal) yang tampan.



Rizal Prakarsa (Rizal)
”Gue bilang... Lo denger baek-baek, yee! Jangan mendadak jadi budeg lagi, ya? Karena gue nggak bakal mau ngulang untuk yang ketiga kalinya!” ancam Rizal Prakarsa (Rizal) keras. Dan Sheila Fredelina (Sheila) menunggu sambil menatap kedua bola matanya lekat-lekat.
Rizal Prakarsa (Rizal) menutup mata, menarik nafas dengan mulutnya dan membuka matanya lagi. Dia menurunkan tubuhnya sehingga Sheila Fredelina (Sheila) tidak usah mendongak untuk melihat wajah Rizal Prakarsa (Rizal).
Sekarang wajah Rizal Prakarsa (Rizal) sejajar dengan Sheila Fredelina (Sheila).

”Gue bilang... Gue...” kata Rizal Prakarsa (Rizal), Sheila Fredelina (Sheila) mengangguk, ”jatuh....,” Sheila Fredelina (Sheila) mengangguk lagi, ”cinta setengah mati sama lo...”
Sekarang Sheila Fredelina (Sheila) bengong.
”Udah jelas? Nggak budek kan lo?”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar