Kamis, 27 Mei 2010

Lelaki Fatamorgana (4-End)

Chapter 4
Pesan Dari Alam Lain


Sesaat kemudian, kulihat sekelilingku. Aku seolah mencari sosok Arjuna dari nyataku. Aku sadar betul bahwa aku tadi bersandar di bahunya. Aku sadar benar akan canda tawa yang melukiskan memori.

“Arjuna.., lu dimana?” tanyaku, pada hati yang kini dilanda bingung. Entah kapan ia pergi, aku pun tak tau pasti.

Angin masih membelaiku ramah, langit mulai tampak redup, membiaskan tirai – tirai senja yang mulai tampak kemerahan di ufuk barat. Aku pun membaca selembar surat dengan sampul biru muda, yang melambangkan harapan – harapan. Aku tak tau pasti dari siapa dan untuk siapa surat itu.

“Untuk Clara.
Jika aku masih boleh menyampaikan harapan – harapan, aku ingin Pantai ini menjadi saksi atas perasaanku. Jika seandainya kita berada di dunia yang sama, aku ingin sekali mengatakan bahwa aku mencintaimu. Tapi harapanku karam, bersama kenyataan yang kini tak lagi jadi milikku.

Clara, maafkan aku yang mencintaimu. Dan maafkan aku yang telah membohongimu. Sejujurnya aku bukanlah Arjuna seperti yang kau kira. Waktu telah merengguk kehidupanku Ra, waktu telah memberiku alam lain sebagai tempatku mengarungi kehidupan yang lain.
Arjuna.”


Usai membaca surat itu, aku beranjak dari dudukku, berlari ketepian Pantai. Kubiarkan percikan air menyapu kakiku.

“Arjuna……….!!” Teriakku, mencari sesosok yang hilang.

“Where are you now…?!”

“Why this happen? Please, come here…! There’s something which you know…”

“Arjuna… ! I love you………..” ucapku sambil memandang Pantai Wizard yang bisu.

Waktu telah mempertemukanku dengan Arjuna. Memberikanku setitik warna dalam semunya harapan. Kenapa waktu begitu cepat memisahkan kami? Memisahkanku dengan Arjuna.

Disaat aku mulai menaruh simpati padanya, disaat aku mulai belajar untuk mengikhlaskan kepergian mantan kekasihku, kenapa aku harus dihadapkan pada kenyataan lain yang sungguh sangat memillukan.

Semenjak kejadian menghilangnya Arjuna di Pantai Wizard dua minggu yang lalu, ada bisik – bisik kata dalam bias – bias keredupan malam. Dalam mimpi – mimpi semu, Arjuna kerapkali hadir menepis bayangan sunyi dari alamnya sendiri. Setiapkali Arjuna hadir dalam mimpiku, aku seakan merasakan dirinya yang begitu nyata. Aku seakan merasa bahwa dia memelukku erat.

Pesan dari alam lain yang kerapkali disampaikan Arjuna untukku adalah, “Jadilah sesuatu yang indah, yang bisa memberikan cahaya terang bagi insan yang lain. Biarkan waktu yang bicara, atas perasaan yang tak terungkap. Karena cinta memang tak harus memiliki.”



TAMAT
Copyright Sweety Qliquers
www.mininovel-lovers86.blogspot.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar