Kamis, 27 Mei 2010

Menunggu Kekasih (Sinopsis)

Menunggu Kekasih
Created By Sweety Qliquers
(Samarinda, Kamis <> 060510, 0902AM)



Menunggu Kekasih
Chapter 1 Kenangan Tentang Ryan
Chapter 2 Cinta…
Chapter 3 Ada Cinta Lain Yang Menunggu


Sinopsis

Mengapa bayangannya masih terus menghantuiku? Menghantui hari – hariku, dan mencekam perasaanku. Ada dia di ruang rindu yang tersembunyi. Yang terkadang membuatku seperti orang gila yang mencari sesuatu yang telah hilang. Seandainya waktu dapat berhenti sejenak, aku ingin menghentikannya dan membiarkan waktu tetap menyatukanku dengan Ryan. Rasanya terlalu singkat pertemuan yang terlintas mengiringi kebersamaan kami.

Aku ingin mengusir rasa trauma ini. Membuangnya jauh – jauh di asa yang kelabu. Terlalu sakit untuk kukenang semuanya. Yach, terlalu rumit untuk kudeskripsikan betapa sakitnya kehilangan. Tapi aku tak bisa menghentikan waktu, walau sejenak. Aku tak bisa berkata pada suratan takdir saat ia merenggut nyawa kekasihku. Aku ingin berkata “Jangan ambil kekasih ku…”, tapi yang ada, waktu terus merebutnya dariku, membiarkannya menangis menahan rasa sakit, dan membiarkanku menumpahkan kepedihan lewat air mata yang tak bernada.

Yach, aku tau, Ryan memang telah pergi. Pergi untuk selamanya. Aku tau tak ada harapan untuk bisa melihatnya kembali, selain hanya melihat nisan bisu tempatnya kini bermuara. Di lorong balap Ryan terdampar… terpelanting di antara aspal yang terjal. Darah bercucuran menghambur luas memeluk keganasan waktu.

Ryan telah pergi untuk selamanya. Dia pergi meninggalkan aku dan cinta kami disini, di antara sudut – sudut ruang yang bisu.

Aku masih menunggumu…
Walau sekedar hanya bayangan semu…



Tokoh Menunggu Kekasih

Sagita Anastasya (Gita)
“Aku telah membaca suratnya Ros…, dan aku sama sekali nggak pernah menyangka bahwa ada perasaan lain selain sebagai sahabat di hatinya.”
“Tapi aku nggak bisa Ros.., aku telah mencintai sahabatnya. Aku mencintai Ryan.”
Ryan telah pergi untuk selamanya. Dia pergi meninggalkan Sagita Salsabilla (Gita) dan cinta mereka disana, di antara sudut – sudut ruang yang bisu.
Sagita Anastasya (Gita) masih menunggu Ryan…
Walau sekedar hanya bayangan semu…



Rossa Salsabila (Rossa)
“Tapi dia telah pergi dan tak akan mungkin kembali. Sadarlah…” ucap Rossa Salsabilla (Rossa) menasehati Sagita Anastasya (Gita).
“Buka hatimu untuk menerima cinta yang lain.. di luar sana masih banyak yang mengharapkan cintamu… belajarlah untuk menerima kenyataan. Dia telah pergi.. untuk selamanya Git…” lanjut Rossa Salsabilla (Rossa) sembari memeluk Sagita Anastasya (Gita) erat – erat. Ia menyandarkan kepala Sagita Anastasya (Gita) di bahunya.


Alfredo Pranata (Alfredo)
Gita, aku tau aku tak berhak mengatakan ini. Aku pun tau aku tak mungkin bisa menggapai hatimu, untuk itu aku sengaja mengirim surat ini untukmu. Aku mungkin seorang pecundang, pecundang yang tak berani mengatakan apa yang kurasakan. Aku tau aku pengecut Git..
Gita..
Aku mencintaimu..
Aku mencintaimu jauh sebelum Ryan mengungkapkan perasaannya padamu.
Gita..
Aku tau, kau tak akan mungkin bisa melupakan sosok sahabatku. Dan atas nama persahabatan.. aku pun tak mau merenggut hatimu dari almarhum sahabat ku.
Gita..
Ijinkan aku mencintaimu. Walau tanpa harus memilikimu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar