Sabtu, 29 Mei 2010

Mimpi Romantis Nadila (Sinopsis)

Mimpi Romantis Nadila
Created By Sweety Qliquers
(Samarinda, Senin <> 100510, 0254PM)



Mimpi Romantis Nadila
Chapter 1 Sebuah Khayalan Yang Indah
Chapter 2 Pangeran Impian Nadila
Chapter 3 Cuma Mimpi


Sinopsis

Cowok keren itu memandang Nadila lembut dari lantai dansa hingga Nadila merasakan jantungnya berdebar tak karuan. Cowok itu mendatanginya. Berjuta rasa menyerang Nadila, cemas, gugup, senang, grogi dan entah apa lagi.

Cowok itu kian dekat, kaki Nadila gemetar.

Oh God! Dia bilang hai, pekik hati Nadila. Nadila mencoba tersenyum, tapi suaranya untuk balas menyapa dirasanya seperti bebek, nggak enak didengar.

Mengajakku berdansa? Oh God! Nadila tambah gugup, kakinya tambah gemetar, dia tak mampu mengangkat wajahnya yang dirasanya pasti merah padam kayak kepiting rebus.

Cowok itu dengan lembut menarik jari jemari Nadila, memutuskan serba salahnya.

Nadila pun bangkit, dadanya makin keras berdebar, tangan cowok itu dirasanya begitu lembut melingkar di pinggangnya, aroma parfumnya begitu menawan penciumannya, lalu dengan sabar dia menuntun langkah kaki Nadila menuruti langkah-langkahnya. Dengan tatapannya yang penuh cinta, dia berusaha menenangkan Nadila, menentramkan gemuruh jantungnya. Nadila mencoba untuk tidak terus menunduk, dia ingin juga memperlihatkan matanya yang penuh cinta. Kini kaki-kaki Nadila dan cowok itu lincah melantai, di bawah tatapan berpasang-pasang mata yang iri.

Nadila tersenyum bangga, puas, hatinya menertawakan gadis-gadis di sekelilingnya. Mereka begitu cantik dan sempurna seperti putri-putri bangsawan, pakaian-pakaian mereka bercorak indah, terbuat dari sutra, tapi malam ini akulah yang menjadi putri…Ha ha ha!



Tokoh Mimpi Romantis Nadila

Nadila Anastasya (Nadila)
Nadila memandang cowok itu dengan mata berbinar bak ribuan lampu. “Pesta dansanya gimana? Katanya mau ngajak aku, kapan dong?” tanyanya mengingatkan ajakan yang belum diucapkan Ryan kemarin.
Nadila mengangguk pelan. “Pesta dansa berpasang-pasangan, dengan baju yang seksi,” ujar Nadila masih dengan senyumnya, melihat Ryan masih heran, Nadila melayangkan beberapa kali kibasan tangannya di depan wajah Ryan, dengan harapan Ryan tahu bahwa dia tak akan menolak ajakan Ryan.


Adrian Yudhistira (Ryan)
“Oh… itu!? Ya ampun… gue lupa!” Ryan tampak baru mengerti. Ryan meneliti Nadila dari ujung kepala hingga sepatunya. Cewek berpenampilan aneh ini ge-er, gak nyambung, pikirnya. Cewek yang sehari-hari tenggelam di perpustakaan dengan rambut di kepang, kaos kaki belang-belang, wajahnya hitam banyak jerawat, bentuk pipinya yang menonjol, matanya yang seperti tak berkelopak… ah, kasihan.
“Kamu mau tahu siapa yang aku ajak?” Ryan tak ingin mengasihani cewek itu, percuma pikirnya.“Aku akan mengajak Nayshila.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar