Sabtu, 15 Mei 2010

Kisah Cinta Yang Tak Berjudul (1)

Chapter 1
Angin


Aku duduk termenung menatap hamparan semburat jingga, langit masih menyisakan sisa-sisa hujan sore tadi. Udara dingin mengusap lembut punggung kala aku sedang duduk di sebuah taman, pada sudut kota Bandung. Sudah berbatang-batang rokok aku habiskan, tapi rasanya mulut ini masih pahit, belum puas juga. Sama seperti hati ini yang belum lelah mengenangmu.

Kutulis namamu di dahan pohon yang ada di sampingku. Nama yang sanggup membuat hati ini luruh, nama yang sanggup membuat bibir ini tersenyum.

Kirana apakah kamu masih seperti dulu?!

Angin berhembus kencang, membawaku pada kenangan beberapa tahun silam di sebuah taman saat matahari bersinar dengan teriknya. Kita duduk di bawah pohon, berbagi tawa dan cerita.

"Panas banget ya, Cui? Kok tidak ada angin ya?" tanyamu.

"Coba deh kamu bersiul." Aku melihat wajahmu mengernyit lucu, mencoba menerka kalimat tak logisku. Apa hubungannya antara bersiul dengan angin?

"Memangnya apa hubungannya?" tanyamu, menderai tawa di akhir kalimat.

"Bersiul itu bisa manggil angin," jawabku. "Waktu aku kecil, kalau main layangan dan tidak ada angin, aku pasti bersiul. Dan tidak lama kemudian, pasti anginnya datang."

Kirana menatapku dengan senyum. "Coba dong kamu siul, aku kan tidak bisa," pintamu.

Ketika itu, aku pun langsung bersiul. Dan, entah kebetulan atau tidak, tak lama berselang angin pun berhembus kencang. Lantas kamu memekik gembira, dan memandangku takjub seolah aku memiliki kekuatan magis atau gaib. Aku senang melihat wajahmu saat itu.

Polos seperti bayi.

Bersih seperti baru terlahir....

Sejak saat itu kamu selalu minta aku bersiul. Saat kita duduk di taman, dan sejak saat itu pula, angin selalu mengingatkanku padamu. Menyeret memori biru pada gadisku....

Kita semakin dekat sejak kita mengambil mata kuliah yang sama. Mencari buku-buku bekas di Tempo Dulu Center. Main game atau sekedar duduk-duduk di taman menunggu jam kuliah. Sungguh. Duniaku seolah berputar mengingat setiap kenangan tentangmu – rindu rasanya aku ingin kembali ke masa-masa kita kuliah dulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar