Sabtu, 15 Mei 2010

Kisah Cinta Yang Tak Berjudul (Sinopsis)

Kisah Cinta Yang Tak Berjudul
Created By Sweety Qliquers
(Samarinda, Senin <> 260410, 1134AM)



Kisah Cinta Yang Tak Berjudul
Chapter 1 Angin
Chapter 2 Pertunangan Kirana
Chapter 3 Hatiku Berdarah
Chapter 4 Cinta Masa Lalu
Chapter 5 Akhir Sandiwara Cinta


Sinopsis

Aku duduk termenung menatap hamparan semburat jingga, langit masih menyisakan sisa-sisa hujan sore tadi. Udara dingin mengusap lembut punggung kala aku sedang duduk di sebuah taman, pada sudut kota Bandung. Sudah berbatang-batang rokok aku habiskan, tapi rasanya mulut ini masih pahit, belum puas juga. Sama seperti hati ini yang belum lelah mengenangmu.
Kutulis namamu di dahan pohon yang ada di sampingku. Nama yang sanggup membuat hati ini luruh, nama yang sanggup membuat bibir ini tersenyum.
(Angin)

Kamu selalu memanggilku, 'Cui'. Sebuah nama yang lahir hasil olah plesetan kamu dari kata 'coy' – bahasa gaul yang pernah kamu karibi. Aku senang. Sebuah nama kesayangan darimu untukku, dan hanya kamulah yang satu-satunya memanggilku seperti itu!
Kamu tahu, betapa berartinya nama itu bagiku. Sebuah nama yang terangkai dari tiga huruf saja namun ia merupakan sebutan yang paling sempurna di dunia, yang dapat merekatkan dua hati. Hatiku dan hatimu, Kirana!
(Pertunangan Kirana)

Marvel memang bisa membawamu ke arah masa depan yang kamu impikan, Kirana. Aku tahu, setiap mimpi dan harapanmu, apa yang ingin kamu capai dalam hidup, tentulah bukan aku orang yang mampu mewujudkan itu semua! Tapi tahukah kamu, Kirana, hanya aku yang mencintaimu sedalam ini. Yang datang atas nama ketulusan! Dan, aku yakin cinta tidak pernah salah. Cinta hanya hadir pada saat yang tidak tepat!
(Hatiku Berdarah)

Waktu merayap dengan sangat cepat. Ia menelan sejumlah kenangan kita, Kirana. Namun aku masih terkapar dalam memori biru yang pernah kita rajut.
Sudah satu tahun kita tidak bertemu, aku baru seminggu pulang dari Amerika. Entah apa yang membawaku ke kota ini. Mungkin getar rindu masih belum sepenuhnya pudar. Hingga pada suatu Senja, Melati – sahabatmu, mengabariku di Jakarta: kamu tengah berada di Bandung. Ia memberiku secarik kertas bertulis alamatmu di sana.
(Cinta Masa Lalu)

Malam menghadirkan gelap bagai jubah hitam dalam rimba di atas Kota Bandung. Tak ada noktah gemintang seperti mata peri langit. Sementara kepungan awan tiap sebentar meniriskan gerimis, dan mengusir berpasang-pasang kaki kecil berceloteh riang pada sudut taman. Aku masih teronggok pada salah satu kenangan silam kita. Betapa banyak remah kepengecutan kita yang menabur di atas luka yang kian hari melebar di hati kita.
Jika ada penyesalan yang terdalam, maka akan kusesali ini: kenapa aku merasa berat meninggalkan taman ini, sementara kenangan kita telah semakin berdebu, dan tiap menyingkapnya maka hanya akan menyobek lembar demi lembar kenangan itu.
(Akhir Sandiwara Cinta)



Tokoh Kisah Cinta Yang Tak Berjudul

Andra Wiguna (Cui/Andra)
"Kenapa harus malu? Kalau ternyata banyak tidak cocoknya, apa masih mau diterusin? Nikah itu kan urusan pilihan hati. Dan, cinta pada dasarnya bukan rasa malu."
"Melati mengabariku, katanya kamu datang ke Bandung."
"Aku memutuskan untuk kembali saja ke Indonesia." "Aku tidak dapat melupakan kamu, Kirana! Aku cinta kamu!"

Kirana Salsabilla (Kirana)
"Kamu jahat kalau sampai tidak datang, Cui!"
"Aku mau orang-orang terdekat aku datang. Ini kan salah satu hari paling istimewa dalam hidup aku,""Yah, sebenarnya tidak juga sih. Tapi, biar lebih serius dan sakral saja. Hei, rasanya malu ya kalau seandainya pertunanganku gagal dan aku tidak jadi nikah."


Melati Daradhita (Melati)
"Kirana sudah bercerai!" "Hanya setahun Kirana dapat bertahan dengan Marvel. Aku kira tak ada prahara yang merundungi keluarga mereka yang belum dikaruniai anak. Pada dasarnya, mereka memang tidak saling mencinta."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar