Chapter 4
I’m Happy
Kini tiba malam yang ditunggu-tunggu.
Davina tak hentinya menatap dirinya di cermin.
Is that really me?
Wuih... canggih!
Tube dress black maroon dengan tali tipis spaghetti dan rok model A line, plus sepatu senada dipadu make-up natural minimalis sangat memodiskan tubuhnya yang ramping. Ia tampak anggun diandili rambut bob mutakhir dengan warna racikan Salon 8 Dewa. Pesta ultah Rossa pasti tertakjubi oleh kehadirannya bak Cinderella. Apalagi, ia digandeng oleh sang Pangeran dari Negeri 8 Dewa (ups, salah! Maksudnya, pemuda yang dikenalnya di Salon 8 Dewa bernama Satria!).
Ssstt, bukan itu saja!
Ia juga bakalan menjadi selebritis baru. Tentu saja bukan karbitan secara ia memang sedari dahulu bercita-cita menjadi model papan atas. Dan, lagi-lagi rencana sesi pemotretan minggu depan diantar Satria, si Pujaan Hati.
"Terima kasih, Tuhan. Terima kasih telah menganugerahi aku seorang pemuda tampan dan baik hati di Salon 8 Dewa. Terima kasih, Silvia. Andilmu mengenalkan aku pada Salon 8 Dewa tak pernah akan aku lupakan. Dan terima kasih juga untuk Mas Dewa. Hasil semir rambutmu membuahkan hasil yang indah. Terima kasih, Mas... Mbak, eh Oom berambut coklat serupa besi berkarat. Kamu adalah pegawai salon terhandal...." bisik Davina dalam doa, tersenyum lalu seperti terbang menuju bintang-bintang karena saking bahagianya.
I’m Happy
Kini tiba malam yang ditunggu-tunggu.
Davina tak hentinya menatap dirinya di cermin.
Is that really me?
Wuih... canggih!
Tube dress black maroon dengan tali tipis spaghetti dan rok model A line, plus sepatu senada dipadu make-up natural minimalis sangat memodiskan tubuhnya yang ramping. Ia tampak anggun diandili rambut bob mutakhir dengan warna racikan Salon 8 Dewa. Pesta ultah Rossa pasti tertakjubi oleh kehadirannya bak Cinderella. Apalagi, ia digandeng oleh sang Pangeran dari Negeri 8 Dewa (ups, salah! Maksudnya, pemuda yang dikenalnya di Salon 8 Dewa bernama Satria!).
Ssstt, bukan itu saja!
Ia juga bakalan menjadi selebritis baru. Tentu saja bukan karbitan secara ia memang sedari dahulu bercita-cita menjadi model papan atas. Dan, lagi-lagi rencana sesi pemotretan minggu depan diantar Satria, si Pujaan Hati.
"Terima kasih, Tuhan. Terima kasih telah menganugerahi aku seorang pemuda tampan dan baik hati di Salon 8 Dewa. Terima kasih, Silvia. Andilmu mengenalkan aku pada Salon 8 Dewa tak pernah akan aku lupakan. Dan terima kasih juga untuk Mas Dewa. Hasil semir rambutmu membuahkan hasil yang indah. Terima kasih, Mas... Mbak, eh Oom berambut coklat serupa besi berkarat. Kamu adalah pegawai salon terhandal...." bisik Davina dalam doa, tersenyum lalu seperti terbang menuju bintang-bintang karena saking bahagianya.
TAMAT
Copyright Sweety Qliquers
www.mininovel-lovers86.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar