Chapter 1
Cinta Nadia
“Nadia, ngapain kamu disini?” Suara Lulu membuyarkan lamunanku.
“Oh Lulu, aku… aku nggak ngapa-ngapain kok, kamu sendiri ngapain disini?”
“Aku lagi nungguin cowokku, kami janjian mau ketemuan disini. Ini kan udah malem Nad, kamu nggak pulang? Nanti orangtuamu khawatir, apa kamu ada janji sama seseorang?” Tanpa menjawab pertanyaan Lulu aku langsung pergi. Rasanya telah habis kata yang teucap dari bibirku, rasa sakit masih mengendap dihatiku. Rasanya ingin aku menceritakan semua kejadian menyakitkan yang aku alami barusan di taman itu, Tapi Lulu bukan orang yang tepat bagi orang super diam seperti aku. Masih terdengar suara Dhea memanggil-manggil namaku, kubiarkan saja dia.
Seminggu setelah kejadian itu, saat Zidan secara sepihak memutuskan hubungan kami, hubungan indah yang kami rajut 2 tahun ini, di taman ini, ya taman ini yang setiap hari aku kunjungi, berharap masih ada jawaban kenapa Zidan meninggalkanku. Tapi apa? Bangku di taman ini tetap kosong, tak ada Zidan disana. Hari ini hari ke-7 aku mengunjungi taman ini dan aku berjanji tak ada hari ke-8 disini, kuputuskan untuk melupakan Zidan, melupakan taman ini, cinta ini, rindu ini, dan sakit ini. Aku tetapkan diriku untuk hidup tanpa Zidan mulai saat ini dan selamanya.
Cinta Nadia
“Nadia, ngapain kamu disini?” Suara Lulu membuyarkan lamunanku.
“Oh Lulu, aku… aku nggak ngapa-ngapain kok, kamu sendiri ngapain disini?”
“Aku lagi nungguin cowokku, kami janjian mau ketemuan disini. Ini kan udah malem Nad, kamu nggak pulang? Nanti orangtuamu khawatir, apa kamu ada janji sama seseorang?” Tanpa menjawab pertanyaan Lulu aku langsung pergi. Rasanya telah habis kata yang teucap dari bibirku, rasa sakit masih mengendap dihatiku. Rasanya ingin aku menceritakan semua kejadian menyakitkan yang aku alami barusan di taman itu, Tapi Lulu bukan orang yang tepat bagi orang super diam seperti aku. Masih terdengar suara Dhea memanggil-manggil namaku, kubiarkan saja dia.
Seminggu setelah kejadian itu, saat Zidan secara sepihak memutuskan hubungan kami, hubungan indah yang kami rajut 2 tahun ini, di taman ini, ya taman ini yang setiap hari aku kunjungi, berharap masih ada jawaban kenapa Zidan meninggalkanku. Tapi apa? Bangku di taman ini tetap kosong, tak ada Zidan disana. Hari ini hari ke-7 aku mengunjungi taman ini dan aku berjanji tak ada hari ke-8 disini, kuputuskan untuk melupakan Zidan, melupakan taman ini, cinta ini, rindu ini, dan sakit ini. Aku tetapkan diriku untuk hidup tanpa Zidan mulai saat ini dan selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar