Sabtu, 27 Maret 2010

Bintang Tak Akan Jatuh (4)

Chapter 4
Permintaan Chacha


Pagi di sekolah. Di ruang kelas, hanya ada aku dan Chacha. Memang semenjak dekat dengan Chacha, aku selalu berusaha untuk datang sepagi mungkin. Biar bisa berduaan. Agar kami semakin akrab dan lebih mengenal pribadi masing-masing.

“Yan, minggu depan aku ulang tahun.”

“Oya?”

“Rencananya mau aku rayain.”

“Di hotel atau cafe?”

“Di rumah aja. Aku bisa minta bantuan kamu nggak?” Tanyanya ragu-ragu.

“Bisa dong!” Sahutku cepat dengan dada membusung. Cowok mana yang tidak berbangga hati jika diminta bantuannya oleh seorang cewek yang sangat dicintainya.

“Bantuan apa?”

“Banyak. Misalnya membagikan undangan, menghias ruangan. Pokoknya kaya’ seksi repot gitu deh!”

“Kalau itu mah kecil. Kebetulan aku sering mendekor ruangan pesta di kompleks rumahku.”

Chacha tersenyum. Manis banget. Aku menelan ludah. Kalau saja aku punya keberanian, sudah kucium pipinya itu.

***

“Bayangkan, Ren! Chacha memintaku untuk terlibat di pesta ulang tahunnya minggu depan.” Ucapku semangat begitu Rendy duduk disampingku.

“Memangnya di pesta Chacha nanti ada badutnya?”

“Apa hubungannya keterlibatanku di pesta ulang tahun Chacha sama badut?”

“Bukannya Chacha minta kamu buat jadi badutnya?”

“Bukan, sialan!”

“Terus?”

“Chacha minta aku buat bagiin undangan dan mendekor ruangan pestanya.”

“Dan kamu bangga dengan permintaannya itu?”

“Tentu saja. Berarti Chacha membutuhkan aku.”

Rendy terbahak. Aku menatapnya jengkel. Karena kupikir tidak ada yang lucu dan pantas untuk ditertawakan.

“Apanya yang lucu?”

“Ya, kamu itu. Sudah dibodohin, bangga lagi. Dia itu Cuma manfaatin tenaga kamu. Kirain dia minta kamu buat jadi pendampingnya.”

Aku mencibir. Dasar Rendy sirik dengan rezekiki. Soalnya aku tahu, kalau dia juga ada hati sama Chacha. Coba kalau dia yang dimintai tolong sama Chacha, pasti dia juga nggak nolak.

“Cemburu?”

“Cemburu sama kamu?” Mata Rendy melotot.

“Yang bener aja. Chacha itu bukan level kita. Kamu aja yang nggak tahu diri dan mau dibodohi sama dia.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar