Sabtu, 27 Maret 2010

Bintang Tak Akan Jatuh (2)

Chapter 2
Gara-Gara Novel

“Hai...”

“Hai juga!”

“Nggak ke kantin?”

“Malas.”

Aku mengambil tempat duduk tepat di sebelah Chacha. Kebetulan jam istirahat. Kebetulan lagi Helen teman sebangku Chacha sudah ke kantin.

“Kamu nggak ke kantin?”

“lagi malas juga.”

Chacha tersenyum mendengar jawabanku yang tidak kreatif.

“Asyik banget. Baca apa?”

Chacha menunjukkan buku ditangannya padaku.

“Oh, suka baca novel?”

“Iya. Khususnya Christian Simamora. Ceritanya ringan dan mudah dicerna.”

“Supernova suka nggak?” Tanyaku asal.

“Pernah baca sih. Bukannya terhibur, yang ada kepalaku yang pusing. Ribet banget.”

“Sama dong!”

“Kamu suka baca novel juga?”

“Kadang-kadang, kalau lagi suntuk atau nggak ada kegiatan.”

“Kamu suka siapa? Aghata, ya?”

Aku bingung. Tapi akhirnya kuanggukkan saja kepalaku. Untungnya Chacha tidak bertanya lebih lanjut. Karena aku tidak tahu siapa itu Aghata. Mungkin Agathawati, atau mungkin juga Agatha Dewi.

Chacha terlihat antusias. “Di rumah banyak buku Agatha. Kebetulan abangku ngefans sama dia. Kalau kamu mau datang saja ke rumah.”

“Kapan aku boleh datang?”

“Terserah kamu.”

“Malam minggu, boleh?” Tanyaku ragu-ragu.

Chacha terdiam sejenak. Tapi akhirnya mengangguk.

Aku tersenyum senang. Aku bahagia. Ah, Chacha. Ternyata tidak sesulit dugaanku untuk mendapatkanmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar