Sabtu, 13 Maret 2010

Cinta Tertinggal Di Perpustakaan (2)

Chapter 2
Dunia Aleeya


Dua hari kemudian, Aleeya kembali bertemu dengan Dimas di perpustakaan. Saat itu Dimas bermaksud mengembalikan buku sastra yang dipinjamnya tempo hari.

Cowok keren itu mengurungkan niatnya untuk segera meninggalkan perpustakaan ketika melihat gadis berkacamata yang duduk di meja sebelah pojok. Tiba-tiba ia tertarik untuk menghampiri Aleeya.

“Hai, Aleeya,” sapanya ramah sambil menarik kursi di sebelah Aleeya.

“Oh ka-mu…,” sapa Aleeya balik dengan setengah grogi.

“Kamu lagi baca apa sih kok asyik banget. Lagi nggak ada kuliah atau sedang menunggu jam kuliah,” cerocos Dimas berusaha memecah kekakuan Aleeya.

“Barusan saja selesai jam kuliah pertama. A-aku lagi pengin baca buku ini sambil menunggu jam kuliah kedua nanti sore,” tutur Aleeya sekuat tenaga menyembunyikan salah tingkahnya.

“Wih... buku yang kemarin ternyata menarik, ya. Sebenarnya aku pinjam untuk adikku tapi malah jadi tertarik ikutan baca. Adikku seperti kamu, doyan buku-buku he he…,” kata Dimas setengah bercanda membuat Aleeya ikut tertawa.

“Membaca buku itu merupakan kegiatan yang mengasyikkan. Banyak hal yang bisa kita peroleh tanpa harus mengalaminya secara langsung. Seperti membuka jendela saja. Kita dihadapkan pada pandangan yang luas dan bebas menjelajah,” ujar Aleeya tentang dunia yang dicintainya.

Aleeya tak lagi canggung. Saat Dimas membuka pembicaraan tentang dunia buku, Aleeya seolah mendapatkan kepercayaandirinya. Dia merasa buku adalah dunianya dan sesuatu yang sudah tak asing lagi. Menceritakan apa asyiknya membaca sama mudahnya membicarakan tentang dirinya. Dia dan buku seperti tidak bisa dipisahkan.

Pancingan Dimas ternyata mengena. Sengaja Dimas bertanya-tanya tentang buku agar Aleeya tidak banyak diam. Beruntung dia punya adik yang kutu buku juga. Dan beruntung pula beberapa kali dia mengantar adiknya ke toko buku. Setidaknya jadi tahu hal-hal yang menarik bagi pencinta buku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar