Chapter 1
Melinda Rahayu
Hari yang cerah buatku, bunga-bunga di depan rumahku bermekaran, hatiku sejenak berfikir, “Ada apa dengan hari ini?.” Kulihat di kalender, hari selasa, ya…! hari selasa yang tidak pernah berubah. “Hari selasa, ya hari selasa, tidak ada yang spesial” Batinku menyeruak.
“Tapi kenapa hari ini begitu bersemangat!, Apakah karena aku baru saja mendapat pujian atas nilai ujianku?, Apakah karena aku baru saja mendapat uang bea-siswa,?” benakku terus berfikir, penuh pertanyaan.
“Ah….! semua biasa-biasa saja, nggak ada yang istimewa,” hatiku membantah serampangan.
“Hai Rico ….?,” sapa gadis yang beberapa hari ini masuk di ruanganku dengan santun.
“Hai juga…” jawabku sekenanya, agak terkaget karena baru tersadar dari lamunanku,
Seutas senyuman keluar dari gadis itu terlempar ke wajahku, sambil pergi berlalu meninggalkanku.
Kumasuki lorong-lorong kampus dengan hati yang agak berbeda seperti biasanya. Ya…! hari ini ada yang baru, gadis manis mojang priangan yang tadi pagi menyapaku sekarang duduk di sebelahku.
“Melly …!,” sapanya sambil mengulurkan tangan.
“Melinda Rahayu, di rumah biasa dipanggil Melly,” paparnya meneruskan perkenalannya.
“Rico…!, Aristyawan Jericho,” jawabku memperkenalkan diri.
“Kadang teman-temanku juga memanggilku dengan nama Koko” lanjutku sok akrab.
“Kok baru kenal hari ini?” tanyaku membuka percakapan.
“Wah…! kamu aja yang nggak pernah lihat kanan-kiri, sibuk terus dengan organisasi, buku yang tebal-tebal, kata teman-teman kamu anak cumlaude di jurusan ini,” pujinya.
“Ah…! Nggak juga,” jawabku dingin.
Melinda Rahayu
Hari yang cerah buatku, bunga-bunga di depan rumahku bermekaran, hatiku sejenak berfikir, “Ada apa dengan hari ini?.” Kulihat di kalender, hari selasa, ya…! hari selasa yang tidak pernah berubah. “Hari selasa, ya hari selasa, tidak ada yang spesial” Batinku menyeruak.
“Tapi kenapa hari ini begitu bersemangat!, Apakah karena aku baru saja mendapat pujian atas nilai ujianku?, Apakah karena aku baru saja mendapat uang bea-siswa,?” benakku terus berfikir, penuh pertanyaan.
“Ah….! semua biasa-biasa saja, nggak ada yang istimewa,” hatiku membantah serampangan.
“Hai Rico ….?,” sapa gadis yang beberapa hari ini masuk di ruanganku dengan santun.
“Hai juga…” jawabku sekenanya, agak terkaget karena baru tersadar dari lamunanku,
Seutas senyuman keluar dari gadis itu terlempar ke wajahku, sambil pergi berlalu meninggalkanku.
Kumasuki lorong-lorong kampus dengan hati yang agak berbeda seperti biasanya. Ya…! hari ini ada yang baru, gadis manis mojang priangan yang tadi pagi menyapaku sekarang duduk di sebelahku.
“Melly …!,” sapanya sambil mengulurkan tangan.
“Melinda Rahayu, di rumah biasa dipanggil Melly,” paparnya meneruskan perkenalannya.
“Rico…!, Aristyawan Jericho,” jawabku memperkenalkan diri.
“Kadang teman-temanku juga memanggilku dengan nama Koko” lanjutku sok akrab.
“Kok baru kenal hari ini?” tanyaku membuka percakapan.
“Wah…! kamu aja yang nggak pernah lihat kanan-kiri, sibuk terus dengan organisasi, buku yang tebal-tebal, kata teman-teman kamu anak cumlaude di jurusan ini,” pujinya.
“Ah…! Nggak juga,” jawabku dingin.
***
Hari ini tidak konsen sama sekali, apa yang diberikan dosen tidak masuk ke otakku, entah kenapa? Apakah perkenalan ini yang membuat suasana hari ini berubah! “Ah biasa saja!,” hatiku bergeming.
Melly orangnya supel, enak diajak ngobrol, jiwanya mudah bergaul membuat siapapun bertanya-tanya tentang kehidupannya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar