Chapter 2
Peringatan Dian
“Nin, kamu yakin mau menerima lamaran Bang Ryan?” Dian sahabatku menatapku heran.
“Abangku itu nggak romantis, Nindy. Nggak seperti suami romantis yang sering kamu bayangkan. Dia itu tipe laki-laki serius yang hobinya bekerja keras. Baik sih, soleh, setia… tapi ya itu tadi nggak ROMANTIS. Pokoknya, hidup sama dia itu datar. Rutin dan membosankan. Isinya Cuma kerja, kerja dan kerja…” Dian menyambung panjang lebar.
Aku Cuma senyum-senyum saja saat itu. Ryan memang menanyakan kesediaanku untuk menerima lamarannya lewat Dian-adiknya, sahabatku juga.
“Kamu kok’ gitu sih? Nggak seneng ya kalau aku jadi kakak iparmu?” tanyaku sambil cemberut.
Dian tertawa melihatku. “Ya, yang seperti ini mah nggak akan dilayani. Paling ditinggal pergi sama Bang Ryan.” Dian tertawa geli.
“Kamu belum tahu Abangku, sih!” lanjutnya kemudian.
Tetapi, apapun kata Dian, aku telah bertekad untuk menerima lamaran Ryan. Aku yakin kami bisa saling menyesuaikan diri. Toh ia laki-laki yang baik. Itu sudah lebih dari cukup buatku.
Peringatan Dian
“Nin, kamu yakin mau menerima lamaran Bang Ryan?” Dian sahabatku menatapku heran.
“Abangku itu nggak romantis, Nindy. Nggak seperti suami romantis yang sering kamu bayangkan. Dia itu tipe laki-laki serius yang hobinya bekerja keras. Baik sih, soleh, setia… tapi ya itu tadi nggak ROMANTIS. Pokoknya, hidup sama dia itu datar. Rutin dan membosankan. Isinya Cuma kerja, kerja dan kerja…” Dian menyambung panjang lebar.
Aku Cuma senyum-senyum saja saat itu. Ryan memang menanyakan kesediaanku untuk menerima lamarannya lewat Dian-adiknya, sahabatku juga.
“Kamu kok’ gitu sih? Nggak seneng ya kalau aku jadi kakak iparmu?” tanyaku sambil cemberut.
Dian tertawa melihatku. “Ya, yang seperti ini mah nggak akan dilayani. Paling ditinggal pergi sama Bang Ryan.” Dian tertawa geli.
“Kamu belum tahu Abangku, sih!” lanjutnya kemudian.
Tetapi, apapun kata Dian, aku telah bertekad untuk menerima lamaran Ryan. Aku yakin kami bisa saling menyesuaikan diri. Toh ia laki-laki yang baik. Itu sudah lebih dari cukup buatku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar