Chapter 2
Kado Untuk Tasya
Ponsel Indra menjerit-jerit, layar LCD nya menampilkan nama Virgo. Indra segera menekan tombol OK. “Ada apa ?“
“Gue cuma mau nanya, elo mau ngasih kado apa ke Tasya?”
“Rahasia perusahaan donk!” jawab Indra, “ntar elo niru-niru lagi !”
“Yee… gue nanya elo, justru biar kado kita nggak samaan. Gue udah cukup menderita di bilang kembar sama elo , gara-gara tubuh kita yang sama-sama jangkung.”
“Benar juga ya….,” Indra manggut-manggut,“Rencananya sih gue mau ngasih dia sekuntum bunga mawar. Biar romantis!”
“Hah? Kayak lagu dangdut donk!” Virgo tertawa terbahak-bahak, sambil bernyanyi, “sekuntum mawar merah …yang kau berikan kepadaku….di malam itu… hua ha ha!”
“Ah, kabel loe!” Indra sewot.
“Kabel? Apaan tuch?”
“Kadal belang!”
”Huaaaahaha…” lagi-lagi Virgo ngakak.
“Kalau elo mau ngadoin apa ke Tasya?” Tanya Indra setelah tawa Virgo mereda.
“Hmm…” Virgo nggak langsung menjawab.
“Apaan?”
”Rahasia donk!” sahut Indra, segera memutus teleponnya, sebelum Indra sempat memaki-maki dirinya. Indra Cuma bias ngomel-ngomel.
Forgetting Sarah Marshall
14 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar