Chapter 9
Menuju Hari Bahagia
Hari ini, tepatnya jam 10 Pagi acara akad nikah akan dilangsungkan. Di rumah ini. Dihadiri oleh sanak saudara dan teman-teman dekat, termasuk Tania. Tak apalah, meski luka itu masih ada dan aku mencoba untuk menghapuskannya. Toh, sebentar lagi aku juga akan bahagia karena akan segera menikah. Meskipun sesungguhnya saja aku tidak tahu, apa definisi kebahagiaan itu. Menikah dengan orang yang kita cintai ataukah menikah dengan orang yang mencintai kita. Mencintai atau dicintai. Mana yang lebih enak. Mana yang kita pilih. Apakah aku akan membuat dia bahagia ataukah sebaliknya. Aku juga tak tahu. Lihat saja nanti, kemana waktu akan membawaku. Tapi saat ini aku bahagia karena bisa membuat kedua orangtuaku bahagia, setelah beberapa waktu yang lalu sempat frustasi karena pernikahan anaknya dibatalkan begitu saja. Aku harus bahagia… itulah yang berkali-kali aku katakan dalam hati….
Hingga akhirnya…..
Menuju Hari Bahagia
Hari ini, tepatnya jam 10 Pagi acara akad nikah akan dilangsungkan. Di rumah ini. Dihadiri oleh sanak saudara dan teman-teman dekat, termasuk Tania. Tak apalah, meski luka itu masih ada dan aku mencoba untuk menghapuskannya. Toh, sebentar lagi aku juga akan bahagia karena akan segera menikah. Meskipun sesungguhnya saja aku tidak tahu, apa definisi kebahagiaan itu. Menikah dengan orang yang kita cintai ataukah menikah dengan orang yang mencintai kita. Mencintai atau dicintai. Mana yang lebih enak. Mana yang kita pilih. Apakah aku akan membuat dia bahagia ataukah sebaliknya. Aku juga tak tahu. Lihat saja nanti, kemana waktu akan membawaku. Tapi saat ini aku bahagia karena bisa membuat kedua orangtuaku bahagia, setelah beberapa waktu yang lalu sempat frustasi karena pernikahan anaknya dibatalkan begitu saja. Aku harus bahagia… itulah yang berkali-kali aku katakan dalam hati….
Hingga akhirnya…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar