Chapter 3
Ryan, Pangeran Cintaku
Sore hari yang damai, seperti damainya hatiku yang tiba-tiba saja datang tak tahu sebabnya. Bel rumahku berbunyi tanda ada orang di depan pintu yang ingin bertamu, aku langsung membukanya dan apa yang terjadi, sesosok pangeran tampan nan putih tengah berdiri disana, aku segera tersadar dari lamunanku. tanpa basa-basi dia menyapaku, “Hai, kamu Nadia bukan temannya Dhea?”
“Ya benar, kamu siapa dan ada perlu apa sama saya,?"
“Aku temennya Dhea, aku kesini untuk nganterin buku kamu yang dipinjem sama Dhea, dia bilang dia nggak bisa mengantarkannya langsung jadi dia nyuruh saya.”
“Oh ya makasih banyak ya, mari silahkan masuk dulu, rasanya tidak sopan membiarkan tamu berdiri disini?”
“Sebelumnya kenalkan nama saya Ryan, dan kata Dhea juga, kamu sedang kesulitan dengan pelajaran kimia dan kamu sedang cari seseorang yang bisa bantu ngajarin kamu?”
“Aku yang tak tahu apa-apa jadi gugup sendiri, mungkin ini kerjaan Dhea, “Ehm… bagus juga skenario dia.” dalam hati aku berterima kasih pada Dhea karena telah mengirimkan pangeran untukku.
Semenjak saat itu aku dan Ryan semakin dekat, bahkan aku bisa melupakan Zidan setelah berkenalan lebih jauh dengan Ryan. Kami belajar, jalan-jalan, dan semuanya sering aku lakukan dengan Ryan. Pribadi Ryan benar-benar mengagumkan, dan cocok denganku. Dan pada suatu sore yang sangat cerah Ryan mengungkapkan perasaannya padaku.
“Nadia, sudah saatnya aku katakan perasaanku ini, aku sangat sangat sayang sama kamu, aku nggak minta kamu jadi pacarku, tapi aku hanya ingin kamu mengerti perasaanku, dan cinta ini terlalu sakit untuk kupendam sendiri, aku hanya ingin kamu tahu.” Dengan nada halus penuh makna Ryan katakan padaku perasaaanya.
“Aku juga memendam perasaan itu begitu dalam, dan aku juga ingin kamu tahu perasaanku.”
Mulai saat itu hari-hariku berubah jadi ceria dan lebih ceria. Ryan sangat mengerti aku. dia juga sayang padaku. dan Ryanlah pangeranku. Pangeran dengan cinta.
Ryan, Pangeran Cintaku
Sore hari yang damai, seperti damainya hatiku yang tiba-tiba saja datang tak tahu sebabnya. Bel rumahku berbunyi tanda ada orang di depan pintu yang ingin bertamu, aku langsung membukanya dan apa yang terjadi, sesosok pangeran tampan nan putih tengah berdiri disana, aku segera tersadar dari lamunanku. tanpa basa-basi dia menyapaku, “Hai, kamu Nadia bukan temannya Dhea?”
“Ya benar, kamu siapa dan ada perlu apa sama saya,?"
“Aku temennya Dhea, aku kesini untuk nganterin buku kamu yang dipinjem sama Dhea, dia bilang dia nggak bisa mengantarkannya langsung jadi dia nyuruh saya.”
“Oh ya makasih banyak ya, mari silahkan masuk dulu, rasanya tidak sopan membiarkan tamu berdiri disini?”
“Sebelumnya kenalkan nama saya Ryan, dan kata Dhea juga, kamu sedang kesulitan dengan pelajaran kimia dan kamu sedang cari seseorang yang bisa bantu ngajarin kamu?”
“Aku yang tak tahu apa-apa jadi gugup sendiri, mungkin ini kerjaan Dhea, “Ehm… bagus juga skenario dia.” dalam hati aku berterima kasih pada Dhea karena telah mengirimkan pangeran untukku.
Semenjak saat itu aku dan Ryan semakin dekat, bahkan aku bisa melupakan Zidan setelah berkenalan lebih jauh dengan Ryan. Kami belajar, jalan-jalan, dan semuanya sering aku lakukan dengan Ryan. Pribadi Ryan benar-benar mengagumkan, dan cocok denganku. Dan pada suatu sore yang sangat cerah Ryan mengungkapkan perasaannya padaku.
“Nadia, sudah saatnya aku katakan perasaanku ini, aku sangat sangat sayang sama kamu, aku nggak minta kamu jadi pacarku, tapi aku hanya ingin kamu mengerti perasaanku, dan cinta ini terlalu sakit untuk kupendam sendiri, aku hanya ingin kamu tahu.” Dengan nada halus penuh makna Ryan katakan padaku perasaaanya.
“Aku juga memendam perasaan itu begitu dalam, dan aku juga ingin kamu tahu perasaanku.”
Mulai saat itu hari-hariku berubah jadi ceria dan lebih ceria. Ryan sangat mengerti aku. dia juga sayang padaku. dan Ryanlah pangeranku. Pangeran dengan cinta.
TAMAT
Copyright Sweety Qliquers
www.rainlovers86.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar