Kamis, 22 April 2010

Andai Dia Tahu (4-End)

Chapter 4
Seandainya Dia Tahu


Setelah itu, hampir dua minggu Dara dan Fadlan nggak ketemuan.

Dara merasa kesepian karena tidak mendengar candaan sahabatnya itu. Tapi hari ini Bagas, pacar Dara datang ngajakin Dara keluar, jalan-jalan ke mall.

“Gimana, Dar, betah ni tinggal di rumah baru?” tanya Bagas.

“Lumayan sih,” jawab Dara pendek.

“Tapi menurutku lebih enak tinggal di Lavender Residence, kan?” kata Bagas lagi.

Dara tersenyum kecut.

“Ya, itulah. Kalo aja papaku nggak ditipu orang trus bangkrut, ya mungkin aku masih tinggal di sana. Tapi aku sadar kok, hidup itu memang kadang di atas kadang di bawah. Selain itu aku sekarang jadi tau mana teman sejati dan mana yang bukan. Dulu aku punya banyak teman. Tapi ketika aku lagi jatuh, satu per satu mereka mulai ngejauhin aku. Cuma Aurel aja yang masih mau temenan sama aku,” kata Dara.

“Udahlah, Dar. Semua itu nggak usah kamu pikirin lagi. Lagian sekarang kamu pasti udah punya temen lagi kan? Dan pastinya lebih baik dari mereka,” hibur Bagas.

“Makasih ya, Gas. Kamu baik banget ma aku dan kamu juga nggak ninggalin aku meski keadaanku udah berubah,” kata Dara.

Bagas hanya tersenyum.

“Kita minum dulu, yuk,” ajak Bagas.

Mereka pun segera menuju ke kedai kopi di mall itu. Ketika masuk, Dara melihat Fadlan duduk sendirian di sana.

“Bagas, itu temanku. Kita duduk di sana ya,” ajak Dara.

Bagas menurut.

Fadlan sedikit terkejut melihat kedatangan Dara dengan seorang cowok.

“Sendirian, Lan? Boleh gabung dong,” sapa Dara.

“Kok kamu ada di sini, Dar?” tanya Fadlan.

Dara dan Bagas dipersilakannya duduk.

“Iya, aku lagi jalan nih sama cowokku. Kenalin nih!”

Dara memperkenalkan Bagas pada Fadlan.

Fadlan menatap Bagas sedikit terperangah.

Ia merasa pernah melihat Bagas sebelumnya.

Ketika minuman pesanan mereka datang, Bagas pamit ke toilet.

“Dar, kayaknya aku pernah lihat cowok kamu deh. Tapi dimana ya?”

Fadlan berpikir-pikir.

“Emang kamu lihat dimana?” tanya Dara, tapi Fadlan belum juga ingat.

“Eh, kamu tumben ke sini Lan,” Dara mengalihkan pembicaraan.

“Aku tadi sebenarnya nganterin Mitha ke The Buku’s, tapi dia masih betah aja di sana. Ya udah, aku tungguin di sini aja,” kata Fadlan.

Tiba-tiba HP Dara berbunyi. Sebuah sms masuk.

“Dari Aurel, Lan. Ingat nggak? Temenku yang kamu bilang pernah ketemu di Beemart. Dia ngajakin nonton,” kata Dara.

Aurel?! Tiba-tiba Fadlan teringat sesuatu.

Ia ingat seorang cowok yang sedang jalan berdua sama Aurel, teman Dara itu, di Beemart bulan lalu. Cowok itu tak lain adalah Bagas.

Saat itulah, Fadlan melihat Bagas dan Aurel jalan berdua. Mereka terlihat begitu mesra. Tak mungkin kalau mereka hanya berteman biasa. Ia ingin memberi tahu Dara soal itu, tapi Bagas keburu muncul.

Fadlan menatap Bagas yang sedang menikmati kopinya.

Fadlan merasa kasihan pada Dara. Kalau saja Dara tahu Bagas telah selingkuh dengan sahabatnya sendiri, ia tak bisa membayangkan bagaimana hancurnya perasaan Dara. Fadlan benar-benar bingung. Kalo ia tak mengatakannya, kasihan juga Dara harus dibohongi terus oleh pacarnya sendiri.

Tak berselang lama, Fadlan melihat Mitha datang.

“Beli apa tadi?” sambut Fadlan.

Mitha menunjukkan tentengan tas berisi buku-buku yang dibawanya.

“Oya, kenalin nih Dara yang kuceritakan kemarin, trus ini Bagas, pacarnya,” Fadlan memperkenalkan mereka pada Mitha.

Dara terkejut melihat Mitha.

Tiba-tiba ia teringat kejadian yang dilihatnya di taman kota tempo hari. Mitha yang kata Fadlan adalah gadis biasa yang pemalu itu adalah gadis yang sama yang pernah ia lihat sedang mojok di bawah pohon waktu itu bersama seorang cowok.

Fadlan melihat raut muka Dara yang berubah.

“Dara, kenapa?” tanya Fadlan heran.

“Ehm… nggak apa-apa, cuma kayaknya aku pernah lihat Mitha sebelumnya,” jawab Dara.

Ia kembali tenggelam dalam pikirannya sendiri.

Ia berpikir keras.

Bagaimana caranya memberi tahu Fadlan bahwa Mitha ternyata tidak seperti yang dikatakan Fadlan. Fadlan pun kembali tenggelam dalam pikirannya. Ia juga bingung bagaimana memberi tahu Dara tentang kebohongan Bagas. Ah, andai dia tahu….




TAMAT
Copyright Sweety Qliquers
www.mininovel-lovers86.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar